Studi pada Industri Perbankan Swasta di Indonesia
Imron Rosyadi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract
The purpose of this research was to examines and evidence empirically the effects of profitability (NIITA and NIATTA), capitalization (TETA) and liability (CDTD) on the probability of bank’s bankruptcy. The sample are taken from commercial banking listed in Jakarta stock exchange (JSE) in the period of 2001 to 2002. The Logistic regressions model is used to estimate the probability of company’s bankruptcy. The result of this study show that factors: profitability (NIITA and NIATTA), capitalization (TETA) and liability (CDTD) have significant effect to the probability of bank’s bankruptcy. Using analysis of logistic regression the research found that probability bank of bankruptcy (dummy variable) is dependent variable and NIITA, NIATTA, TETA, and CDTD at variable independent.

PENDAHULUAN
Keputusan pemerintah untuk mengurangi jumlah bank-bank yang bermasalah terus berlanjut, pada tanggal 31 Desember 2002 sebanyak 52 bank yang dibekukan operasi atau kegiatan usahanya dan sebanyak 6 bank yang diambil oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Biaya penyelesaian likuidasi dan pembekuan operasi perbankan sebenarnya dapat dihindari apabila proses pengawasan dari bank sentral berjalan dengan baik. Penciptaan sistem pendeteksian dini dari bank sentral, digunakan untuk mengetahui lebih awal adanya bank-bank yang mengalami kesulitan keuangan dan diupayakan tindakan pencegahannya. Upaya pendeteksian ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan bank tersebut, sehingga dapat dikurangi biaya pemantauan lapangan dan juga dapat dihindarkan biaya penyelesaian kebangkrutan ( Thompson, 1991). Di Amerika Serikat, fenomena kepailitan perusahaan telah menjadi obyek penelitian yang intensif. Salah satu area penelitian telah menghasilkan kajian atas asosiasi informasi laporan keuangan terhadap kemungkinan perusahaan mampu mempertahankan bisnisnya atau harus dinyatakan bermasalah karena gagal secara ekonomi dan keuangan. Tradisi penilaian ini diawali oleh Beaver (1996), kemudian diteruskan antara lain oleh Altman (1968), Altman et, al. (1977) dan Gilbert et, al. (1990).

Download Here

0 comments:

Post a Comment